peduli ummat

Saturday, April 17, 2010

Pinanganmu Diterima..Kemudian?



Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan yang memiliki segala keindahan dan kesempurnaan hakiki, yang telah menghamparkan cinta dan kasih sayang di antara para kekasih.

Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas sesuatu. Yang menjadikan segala sesuatu berpasang-pasangan, termasuk juga manusia. Allah telah menciptakan makhluq yang bernama manusia dengan ciptaan terindah, dan untuk mereka Allah ciptakan pasangannya.

Secara nalurinya, manusia akan memiliki keterikatan kepada lawan jenis. Ada sesuatu yang amat kuat menarik, sehingga laki-laki dengan dorongan naluri dan fitrahnya mendekati perempuan. Sebaliknya, dengan perasaan dan kecenderungan alamiyahnya perempuan merasakan kesenangan tatkala didekati lelaki.

Untuk merealisasikan keterikatan tersebut menjadi sebuah hubungan yang benar dan manusiawi, Islam datang dengan membawa ajaran pernikahan. Pernikahanlah yang menyebabkan sunnah keserasian lelaki dan perempuan tersusun. Fitrah kemanusiaan berupa keterikatan lawan jenis tidak akan dapat dibunuh atau dimampatkan dengan cara apa pun.

Alhamdulillah..setelah ramai yang bertanyakan tentang diri Sal (nama samaran) akhirnya lamaran seorang jejaka diterima dengan dada yang lapang. Maka apakah persiapan yang perlu diperhalusi sebelum masuk ke alam yang baru?

Mari kita semak perbincangan dalam buku "Di Jalan Dakwah Aku Menikah" tulisan Cahyadi Takariawan yang diterbitkan oleh ERA Intermedia, Indonesia.


Kata Pak Cah, panggilan ramah si penulis,
"Kesiapan adalah perpaduan harmonis antara pekerjaan hati, akal, dan anggota tubuh. Tidaklah seseorang dikatakan siap melakukan sesuatu sebelum akal, hati dan anggota tubuhnya menyatakan kesanggupan."


..KUSIAPKAN DIRI MENUJU PERNIKAHAN..

#PERSIAPAN 1: MORAL & SPIRITUAL#
Kesiapan spiritual ditandai oleh mantapnya niat dan langkah menuju kehidupan berumah tangga. Bagi kaum lelaki, kesiapan diri adalah untuk bertindak sebagai pemimpin dalam rumah tangga dan sebagai bapa bagi anak-anak yang bakal lahir nanti. Manakala bagi sang perempuan, harus ada kesiapan diri untuk membuka ruang baru bagi kehadiran orang baru dalam kehidupannya nanti yang bergelar suami. Mesti siap untuk mengurangi sebahagian autoriti ke atas dirinya sendiri untuk tunduk taat kepada suami. Persiapan untuk hamil, melahir dan menyusui anak-anak serta menanggu apa jua beban baru yang akan muncul selepas kehadiran zuriat kelak.

Persiapan spiritual boleh dilakukan dengan melaksanakan pelbagai tuntutan ibadah wajib dan sunat. Mohon doa kepada Allah agar kita sentiasa mendapat petunjuk-Nya ketika meniti hidup sehingga tidak melencong dari kebenaran. Lebih penting lagi adalah berusaha untuk sentiasa berada di dalam kebaikan bersama-sama dengan kaum muslimin yang lainnya.

Untuk persiapan moral, jika kita mahu pasangan yang baik, maka jadikan diri baik terlebih dahulu. Allah taala telah memberikan jaminan-Nya dalam Surah An-Nuur:26, mafhumnya,
" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)".


Apa yang telah dicontohkan oleh generasi hebat para sahabat, persiapa moral ini dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan agama dan pembaikan diri secara berterusan. Maka penting bagi setiap kita untuk bergabung denagan persekitaran yang membina.


#PERSIAPAN 2: KONSEPSIOANAL#
Pak Cah menghuraikan topik ini lebih kepada bagaimana penguasaan pasangan suami isteri sekitar hukum dan etika sepanjang menjalani hidup dalam rumah tangga.

Mari kita semak diri kita sendiri dengan persoalan di bawah:
1. Sudahkah kita tahu doa hubungan suami isteri?
2. Bagaimanakah cara mandi hadas besar?
3. Berapakah jenis najis dan bagaimanakah cara-cara membersihkan najis tersebut?
4. Sudah hadamkah apa sahaja peranan suami & isteri?

Penulis menyarankan agar kita perlu banyak belajar dan mengikuti pengajian serta diskusi, agar nanti kita tidak malu bertanya kepada orang yang ahli dalam bidang masing-masing.

Apa lagi Umar Al Khattab ada memesan kepada golongan lelaki,"Ajari isterimu kandungan surah An-Nuur."

p/s: persiapan seterusnya akan disambung dalam entri akan datang Insyaallah.
selamat membaca semua =)

No comments:

Post a Comment