peduli ummat

Saturday, December 18, 2010

Wanita Komoditi Pertukaran!


Generasi baru yang ditunggu-tunggu.
Girlfriends 'exchanged' for drugs
Would you offer a night of passion with your girlfriend (or boyfriend) for drugs? Shockingly, some Malaysian youth in Kelantan did.

Bernama, a Malaysian news agency, reported that some Kelantanese teenagers exchanged sexual intercourse with their girlfriends for psychotropic pills (or 'pil kuda' in local lingo).

These activities have been blamed for the increase in sexual crimes in the northern Malaysian state.

State police deputy chief Senior Assistant Commissioner Mazlan Lazim explained that teenage addicts would make such offers to drug peddlers for their supply of pills.

"Such alarming activity also involved schoolboys aged between 14 and 16, who already had sex with their girlfriends," he said.


sumber:msn news

Assalamualaikum wbt

dari hari ke hari darjat wanita kembali seperti zaman jahiliyah dahulu..ia hanya akan diangkat darjatnya dengan Islam yang diamalkan..remaja makin hari makin rosak..lelaki dengan pengambilan dadah dan perempuan dengan hilangnya malu hingga membawa kepada jenayah dan dosa lain yang lebih besar

perhatikanlah isu ini terlebih dahulu di kalangan keluarga kita kerana Allah warning kita..jagalah dirimu dan ahli keluargamu daripada dimasukkan ke dalam api neraka...daripada dosa dan maksiat..sistem kekeluargaan yang semakin rapuh sekarang ini amat menakutkan kita..

semoga kita ambil pengajaran dan nasihat menasihati orang yang disekeliling kita disamping mendidik generasi baru Islam sebagai iron stock di masa depan. Bukankah keadaan sesebuah negara itu di masa akan datang dapat kita lihat daripada keadaan generasi mudanya sekarang? generasi muda harapan agama dan negara.

wallahualam

Wednesday, July 7, 2010

Orang-orang Baik Yang Binasa?

wahai orang-orang yang baik,
orang-orang yang soleh,
wahai orang-orang zuhud yang ahli ibadah,
di depan kalian ada undang-undang Rabbani yang menakutkan
jika kalian membisu sahaja,
janganlah kalian terpedaya oleh zuhud dan solat kalian,
katakanlah kebenaran dan cegahlah kemungkaran,
jika tidak...maka kebinasaanlah yang akan terjadi.



Puisi oleh: Muhammad Ahmad Ar Rasyid
Buku: Titik Tolak
Sasaran penulis: Orang soleh

Wednesday, June 2, 2010

Panjatkan Doa Qunut Nazilah


Salamun alaik buat semua para pembaca

Semoga kita semua mengikuti berita-berita tentang Palestin terutamanya tentang LL4Gaza sebagai menyambut seruan hadith Rasulullah yang meminta kita mengambil tahu keadaan sesama muslim di seluruh dunia. Sudah terang lagi bersuluh Israel aka Zionis sudah memang menjadi musuh tegar umat Islam dan mereka tidak duduk diam menyimpan kebencian mereka kepada umat Islam tapi menzahirkan perasaan mereka dalam tindakan-tindakan kejam ke atas saudara-saudara seiman kita di Palestin. Kedengkian dan kezaliman mereka sudah berada di puncak kewarasan sehinggakan bantuan kemanusiaan yang langsung tidak membawa sebarang senjata walau sebatang paku pun di hentamnya!

Ayuh semua para sahabat!
Kita jadikan fenomena ini sebagai batu loncatan untuk kita semua umat Islam bersatu setelah sekian lama kita berpecah. Apa sahaja yang boleh kita lakukan ialah:

1. Sebarkan maklumat tentang perkembangan apa yang berlaku di Palestin dengan apa cara sekali pun. Silakan kita forwars email, post di blog, sms, risalah, tulis di facebook dan sebagainya.

2. Memboikot barangan yahudi dan sekutu-sekutunya termasuklah Amerika Syarikat semampunya. Kita boleh cari alternatif pelbagai barangan boikot..Be creative and inovative.

3. Menganjur atau melakukan solat hajat dan membaca qunut nazilah sebagai senjata utama umat Islam.

Maksudnya “Ya Allah, sesungguhnya kami bermohon pertolongan Mu, kami meminta ampun kepada Mu, kami memohon petunjuk dari Mu, kami beriman kepada Mu, kami berserah kepada Mu dan kami memuji Mu dengan segala kebaikan, kami mensyukuri dan tidak mengkufuri Mu, kami melepaskan diri daripada sesiapa yang durhaka kepada Mu.

Ya Allah, Engkau yang kami sembah dan kepada Engkau kami bersalat dan sujud, dan kepada Engkau jualah kami datang bergegas, kami mengharap rahmat Mu dan kami takut akan azab Mu kerana azab Mu yang sebenar akan menyusul mereka yang kufur Ya Allah, Muliakanlah Islam dan masyarakat Islam. Hentikanlah segala macam kezaliman dan permusuham, Bantulah saudara-saudara kami di mana sahaja mereka berada. Angkatlah dari mereka kesusahan, bala, peperangan dan permusuhan.

Ya Allah, selamatkanlah kami dari segala keburukan dan janganlah Engkau jadikan kami tempat turunnya bencana, hindarkanlah kami dari segala bala kerana tidak sesiapa yang dapat menghindarkannya melainkan Engkau, ya Allah.”

Untuk doa yang pendek, sila lihat link ini.

4. Menyokong semua jenis aktiviti bantahan ke atas kezaliman ini.
Jom kita pergi demo Isnin ini di depan Kedutaan AS. Boleh berkumpul di hadapan bangunan Tabung Haji juga. Boleh bawa mafla atau bendera Palestin dan Malaysia atau apa sahaja yang berkaitan. No weapon is allowed!

5. Muhasabah diri bagaimana kita merespon dengan isu-isu umat Islam seperti ini.
Adakah isu bola dan segala hiburan menjadi prioriti kita? Apakah langkah seterusnya jika isu Palestin mula senyap? Apakah kita duduk diam sahaja? Ayuhlah kita perbaiki diri dan akhlak kita. Ibadah dan hubungan kita dengan Allah taala bagaimana pula? sebenarnya banyak perkara lagi perlu diperincikan..

Tuesday, June 1, 2010

BREAKING NEWS!


Update perkembangan LL4Gaza..

20 terbunuh apabila Kapal Mavi Marmara diserang oleh tentera Israel dari segenap penjuru. Usah ditanya apakah respon seluruh dunia. Seluruh dunia mengutuk kekejaman Israel laknatullah dengan demo dan sebagainya.

Pagi tadi lebih kurang seribu orang berdemo di sekitar Tabung Haji berarak ke Kedutaan AS untuk menyerahkan memorandum. Sila baca lebih lanjut di sini.
Daripada UIA sendiri, 2 bas telah membawa kami ke sana menyambut gelombang kebangkitan perjuangan ini. Demi menyatakan kemarahan dan melaungkan kebencian kami dengan tindakan kejam ke atas sukarelawan-sukarelawan Freedom Flotilla.

Khaibar! Khaibar! Ya Yahud!
Jaisyu Muhammad saufa ya'ud!
Allahu Akbar!

Biddam! Birruh!
We save Al Aqsa!

Lagu di bawah ini ku senandungkan buat sahabat-sahabat perjuangan supaya tidak lagi kita duduk menggoyangkan kaki melihat perjuangan saudara seIslam kita di Palestin dan juga seluruh dunia. Khususan ila sukarelawan Life Line 4 Gaza:

Kan melangkah kaki dengan pasti
menerobos segala onak duri
generasi baru yang telah dinanti
tak takut dicaci tak gentar mati

Walau gelombang terus menerjang
tuk tumbangkan segala kezoliman
dengan tulus ikhlas untuk keadilan
hingga pertiwi gapai sejahtera

Tak kan surut walau selangkah
tak kan henti walau sejenak
cita kami hidup mulia
atau syahid mendapat syurga


Nantikan kebangkitan umat manusia seluruh dunia dengan semangat juang yang tinggi
La tahzan, innallaha ma'ana
I wanna b d next line 4 activist of LL4Gaza!

Saturday, May 22, 2010

Tiga Gadis Palestina Berhasil Raih Penghargaan Lomba Sains Internasional


Tiga gadis Palestina memenangkan penghargaan internasional dalam sebuah kompetisi sains remaja di Amerika Serikat dengan menciptakan sebuah tongkat elektronik untuk orang buta.

Aseel Abul Lail, Noor al-Arada, dan Aseel al-Shaar adalah siswi pelajar berusia 14-tahun di sekolah UNRWA dari kamp pengungsi Askar Nablus di Tepi Barat utara. Mereka ikut ambil bagian dalam Intel Science and Engineering Fair di San Jose, California, dengan menciptakan sensor tongkat bagi tunanetra dan berhasil mendapat penghargaan khusus di bidang Elektronika Terapan.

Penemuan baru mereka adalah merupakan penemuan pertama kali yaitu berupa tongkat yang dapat mengirimkan sinyal inframerah ke bawah dan ke depan untuk membantu orang buta menemukan jalan mereka.

Penemuan ini pertama kali hadir dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh sekolah anak perempuan yang berafiliasi dengan UNRWA. Setelah beberapa bulan bekerja keras dan mengkaji secara menyeluruh dari berbagai pengalaman tunanetra baik di dalam dan di luar Nablus, tiga gadis ini berhasil mengetahui bahwa sinar inframerah dapat digunakan dan merupakan cara terbaik untuk mendeteksi hambatan dalam perjalanan.


Melalui sinyal inframerah, tongkat yang mereka ciptakan mengidentifikasi topografi jalan yang berada di depan orang buta dan mengirimkan sinyal khusus ketika ada lubang atau pohon atau hal lain yang dapat menyebabkan orang buta jatuh saat berjalan.

Misi dari tiga gadis itu jauh dari mulus karena mereka tidak bisa mendapatkan peralatan yang diperlukan dari kampung halaman mereka dan harus melakukan perjalanan ke Ramallah setiap hari. Dan mereka harus menunggu berjam-jam di pos pemeriksaan dan selalu dicurigai oleh pasukan pendudukan terhadap gerak gerik mereka.

Setelah tongkat itu diuji dan terbukti efektif dan benar-benar dapat digunakan oleh orang buta, penemuan mereka tersebut diajukan untuk ikut dalam kompetisi UNRWA, dan para gadis ini mendapat tiket perjalanan ke California untuk mempresentasikan penemuan mereka di San Jose.

Bersaing dengan 1.611 peserta dari 56 negara, penemuan gadis-gadis Palestina ini disambut dengan antusias oleh para teknisi dari perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa khususnya.

"Temuan ini dianggap revolusioner karena berhasil menghindari kerusakan dari tongkat laser lain yang ada sejak tahun 1970-an terutama ketidakmampuan mereka untuk berurusan dengan permukaan yang tidak rata," kata Mark Uslan, Direktur Federasi orang buta Amerika. (fq/aby)

Friday, May 21, 2010

Sukarelawan LL4G Malaysia Tiba di Istanbul


ISTANBUL, 19 Mei 2010 — Alhamdulillah, syukur kerana kami telah selamat tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Kamal Atarturk, Istanbul pada jam 6:08 pagi waktu tempatan, iaitu bersamaan jam 11:08 pagi waktu Kuala Lumpur. Penerbangan terus dari KLIA ke Istanbul ini telah mengambil masa selama 10 jam 10 minit. Cuaca di Istanbul agak sejuk, 14 hingga 16 darjah Celcius. Mereka di sini sudah mula memasuki musim panas, jadi waktu siangnya agak panjang di mana waktu masuk solat Maghrib adalah jam 8:30 malam dan waktu masuk solat subuh adalah jam 4:40 pagi.



Bergambar di hadapan pejabat IHH
Setelah tiba, kami terus menyelesaikan urusan penginapan. Banyak hotel-hotel berdekatan dengan pejabat IHH, iaitu penganjur utama konvoi ke Gaza ini, sudah penuh. Alhamdulillah kami mendapat penginapan yang tidak jauh dari situ, dalam jarak kira-kira 1 km dari pejabat IHH. Selesai urusan di tempat penginapan, kami terus ke pejabat IHH untuk melengkapkan urusan pendaftaran bagi menyertai konvoi ini. Alhamdulillah kami disambut oleh Timbalan Presiden IHH, Huseyin Oruc, dan kemudiaanya sempat juga berjumpa dengan Presiden IHH sendiri, Bulent Yildirim. Ternyata mereka begitu sibuk dengan persiapan konvoi ini, lebih-lebih lagi semakin ramai sukarelawan dari negara-negara luar sudah mula tiba di Istanbul.

Satu berita yang baik dan menggembirakan mengiringi ketibaan kami di pejabat IHH. Pegawai IHH yang telah di tahan oleh Israel di Tebing Barat, Izzet Sahin’e telah dibebaskan. Beliau tiba di Istanbul Isnin lalu, setelah 21 hari berada dalam tahanan Israel. Hari ini adalah hari pertama beliau menyambung kerja di pejabat IHH. Ternyata rejim Zionis Israel tertekan dalam kes penahanan beliau, kerana tidak ada apa-apa kesalahan yang dilakukan oleh Izzet Sahin’e. Apa yang jelas, Zionis Israel telah merasai bahang konvoi yang akan memasuki Gaza.

Selepas makan tengahari yang ringkas di dewan makan IHH, kami terus ke Pelabuhan Eminonu, Istanbul. Di situlah kapal penumpang utama yang bakal membawa kami ke Gaza, yang diberi nama “Mavi Marmara”, sedang berlabuh. Di dalam kapal tersebut, kapten kapal Mehmet Kara telah memberikan satu taklimat mendalam kepada kami dan juga sukarelawan-sukarelawan lain daripada Turki dan luar negara. Kapal Mavi Marmara boleh menampung seramai 1080 orang penumpang. Tetapi untuk misi ini, mereka akan benarkan tidak lebih 1000 orang untul menaiki kapal ini, termasuk anak-anak kapal.


Perbincangan di dalam kapal Mavi Marmara
Banyak perkara strategik yang dibincangkan di dalam taklimat tersebut. Antaranya, tidak ada siapa dibenarkan bertindak mengikut kekuatan diri sendiri, sebaliknya setiap tindakan mestilah mengikut arahan ketua misi. Ini adalah antara perkara yang paling mustahak dalam perjalanan konvoi nanti, kerana kami menjangkakan pihak Zionis akan melakukan pelbagai provokasi untuk menggagalkan usaha ini.

Setakat ini sebanyak 9 buah kapal bersedia untuk berlepas. 3 buah kapal daripada Turki, selebihnya dari negara luar termasuklah Ireland, Sweden, Greek dan England. Kapal-kapal daripada Turki akan bertolak dari Pelabuhan Eminonu ke Pelabuhan Antalya di selatan Turki. InsyaAllah kami dijangka akan sampai di Antalya sebelum jam 9 malam, 24hb Mei. Kami seterusnya dijadualkan bertolak ke Gaza pada jam 5:00 pagi 25hb Mei. Kapal-kapal dari negara lain akan menunggu kami di Cyprus.

Tidak ada perancangan jangkamasa masa yang spesifik untuk menjayakan konvoi ini, tetapi kami dijangkakan mengambil masa selama sekurang-kurangnya 15 hari untuk peri ke Gaza dan kembali ke Istanbul. Kapal Mavi Marmara membawa bekalan makanan dan minuman yang cukup untuk tempoh sehingga satu setengah bulan. 70 tan air minuman akan dibawa, di mana hanya 2.5 liter akan akan diberi kepada setiap penumpang untuk setiap hari. Sekiranya kami ditakdirkan berada di lautan lebih daripada satu setengah bulan, bekalan tambahan untuk kami akan dibawa menggunakan kapal-kapal lain yang akan sampai daripada Istanbul atau pelabuhan-pelabuhan lain yang lebih dekat.


Antara kelengkapan telekomunikasi di dalam kapal
Sebenarnya banyak perkara diperkatakan tentang cabaran dan halangan yang bakal kami hadapi. Pelbagai teknik dan taktik Zionis Israel digambarkan oleh media dan masyarakat. Namun setakat ini tidak ada langsung kenyataan rasmi Zionis Israel yang menyatakan mereka akan bertindak menyerang konvoi ini. Yang ada cumalah kenyataan-kenyataan media Israel yang cuba menakutkan perancangan konvoi dan peserta-pesertanya. Apa yang jelas, kami tetap dengan misi kami untuk menyampaikan setiap barangan bantuan kemanusiaan ini kepada mangsa-mangsa keganasan Israel yang sedang menderita di Gaza. Ketika ditanya apakah ada perancangan-perancangan lain sekiranya konvoi ini tidak berjaya memasuki Gaza, Presiden IHH Bulent Yildirim menjawab,
“Plan A kita adalah kita akan memasuki Gaza. Plan B kita adalah kita akan memasuki Gaza. Dan Plan C kita adalah kita akan memasuki Gaza”.

Ingin kami memngambil kesempatan ini untuk mengucapkan setinggi-tinggi penghargaan dan terima kasih kepada semua rakyat Malaysia yang begitu prihatin terhadap permasalahan kemanusiaan di Gaza, yang telah sudi menghulurkan bantuan menjayakan misi ini. InsyaAllah, kami berjanji bahawa kami akan menjalankan amanah yang kami pikul dengan penuh ikhlas dan kesungguhan. Semua kami di sini begitu bersemangat tinggi, terutama sekali apabila sudah merasai suasana kehangatan konvoi dalam masyarakat kotaraya Istanbul.


Di hadapan Mavi Marmara
Alhamdulillah, kami tidak lupa hakikat kekuatan Allah Yang Maha Esa. Kepada Allahlah kami bergantung, kepadaNya jua kami berharap. Semoga anda di tanahair dapat terus bermunajat kepada Allah agar kami diberi kekuatan roh dan fizikal, dicekalkan hati kami untuk tetap ikhlas dalam perjuangan ini dan dipermudahkan urusan kami di sini dan juga urusan keluarga kami yang ditinggalkan di tanahair.

Teruskanlah usaha memberi kesedaran kepada masyarakat tentang kepentingan misi ini. Teruskanlah menghulurkan derma, kerana terlalu banyak dana yang diperlukan untuk meneruskan kejayaan misi ini. Kami tidak pasti berapa lama masa yang diperlukan untuk sampai ke Gaza. Semuanya memerlukan kepada dana yang cukup untuk, terutama sekali untuk menyelenggara kapal dan kemudahan-kemudahan lain.

Kami, termasuklah Hj Jamuliddin Elias daripada Yayasan Amal, Dr Selamat Aliman daripada Jamaah Islah Malaysia (JIM), Halim Mohamed Redzuan daripada Muslim Care, Hj Noorazman Mohd Samsuddin dan sukarelawan-sukarelawan lain daripada HALUAN, amat mengharapkan kepada doa anda semua dan juga usaha berterusan untuk mengumpul dana bagi menjayakan misi ini. Bantuan boleh disalurkan terus ke akaun khusus misi ini, iaitu Tabung Palestin HALUAN, di Maybank Berhad nombor akaun 5644-902-085-28.

Thursday, May 20, 2010

Lapan rakyat Malaysia sertai misi laut ke Gaza


KUALA LUMPUR - Seramai lapan orang rakyat Malaysia yang mewakili beberapa buah pertubuhan bukan kerajaan (NGO) berlepas ke Istanbul dari Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) kira-kira jam 12.30 pagi Rabu bagi menyertai misi kemanusiaan Lifeline for Gaza. Di Istanbul, mereka akan menyertai konvoi Yayasan Kemanusiaan dan Hak Asasi (IHH) Turki serta menyiapkan barang-barang yang akan diangkut melalui jalan laut ke Gaza.

Pada 24 Mei, kesemua kapal yang menyertai misi ini (dianggarkan 10 buah) akan berkumpul di Antalya, sebuah bandar pelabuhan di selatan Turki sebelum dijadualkan bertolak ke Gaza keesokan harinya melalui Laut Mediterranean. Perjalanan dijangka mengambil masa 15 jam kecuali berlaku kelewatan disebabkan halangan atau perkara-perkara lain yang tidak diduga.

Anggota rombongan dari Malaysia ini merupakan wakil-wakil gabungan NGO yang terdiri daripada Himpunan Lepasan Institusi Pengajian Tinggi (Haluan), Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia (JIM), Muslim Care, Yayasan Amal dan Aqsa Syarif. Selain itu, rundingan sedang dilakukan dengan Bernama TV bagi membolehkan seorang petugasnya menyertai misi ini sebagai wakil media.

Menurut ketua misi yang juga Pengerusi Haluan Palestin, Noorazman Mohd Samsuddin (gambar), wakil media amat diperlukan sebagai 'senjata' untuk memasuki Gaza.

"Kita juga telah mendapat persetujuan daripada Radio IKIM yang akan membuat laporan dan lintas langsung misi ini setiap hari, yang siarannya mungkin dapat diikuti pada jam 11 malam. Selain itu, akhbar Sinar Harian juga akan menyiarkan berita perkembangan misi ini setiap hari juga," katanya.

Noorazman mengucapkan terima kasih kepada kira-kira 120 orang ahli keluarga, sanak saudara dan sahabat-sahabat yang hadir mengucapkan selamat jalan kepada anggota rombongan.

"Inilah kali pertama wakil-wakil NGO bergabung tenaga menyertai misi ke Palestin. Ingatlah, setiap penglibatan yang kita lakukan adalah jihad. Mudah-mudahan ia menjadi amal soleh sebagai saham kita berjumpa Allah nanti. Kami mengharapkan doa daripada anda semua. Saya teringat (mafhum) kata-kata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bahawa apabila Palestin berada di bawah kekuatan Islam, seluruh dunia akan berada di bawah kekuatan Islam," katanya lagi.

Menjangkakan kemungkinan berlaku senario sukar dalam usaha memasuki Gaza, sebuah pasukan pengurusan krisis telah ditubuhkan. Pasukan yang membuka bilik operasinya di Seksyen 17 Shah Alam ini juga terdiri daripada gabungan NGO dan bersiap sedia mengambil tindakan yang sewajarnya jika ditakdirkan berlaku perkara-perkara tidak diingini kepada anggota rombongan.

"Bukanlah kita mengharapkan perkara buruk berlaku, tetapi kita bersedia untuk bertindak kalau ia berlaku," kata penyelarasnya, Zulhilmi.

Beliau yang juga Timbalan Presiden Muslim Care turut membandingkan misi Lifeline for Gaza melalui laut ini seperti tentera Muhammad al-Fatih yang menawan Konstantinople 500 tahun lalu. "Walaupun kita pergi bukan untuk berperang tetapi kita bersedia menghadapi tentera Israel yang mungkin menyerang. Jadi, bersama-samalah kita memperbanyak mengerjakan solat malam untuk mendapatkan kekuatan."

Kelmarin, kerajaan Israel telah pun mengeluarkan kenyataan bahawa mereka akan menghalang misi ini daripada memasuki wilayah Palestin tersebut.

Rombongan ini turut disertai oleh Dr Selamat Aliman yang mewakili JIM, Palestine Centre of Excellence (PACE) dan juga Aqsa Syarif. Beliau amat berharap misi untuk memasuki 'penjara terbesar di dunia' ini berjaya supaya wakil-wakil NGO dari yang terlibat dapat melihat sendiri kesukaran hidup yang dilalui oleh rakyat Palestin, seterusnya mengenal pasti bentuk projek yang mesti dilaksanakan segera.

"Alhamdulillah, untuk misi Lifeline for Gaza ini kita telah menyerahkan sumbangan rakyat Malaysia yang prihatin berjumlah RM200,000. Selain itu, kita juga mengadakan kutipan kilat selama 24 jam lepas bagi mengumpulkan wang tunai untuk diserahkan kepada penduduk Gaza secara langsung," kata Dr Selamat.

Misi ini difokuskan untuk membawa peralatan dan bahan-bahan binaan ke Gaza. Ia merupakan cubaan kedua beliau untuk memasuki Gaza setelah cubaan pertama pada awal tahun lalu melaui Rafah di sempadan Mesir-Gaza tidak berjaya. "Cubaan pertama dulu tidak diizinkan Allah, diharap kali ini berjaya. Tentang risiko menghadapi tentera Israel saya rasa semua orang faham, tetapi insya-Allah kita akan menghadapinya."

Pengerusi Jawatankuasa Perhubungan Antarabangsa JIM ini menjelaskan, Israel memang diketahui bukan sahaja tidak membenarkan kemasukan bahan-bahan binaan, bahkan bahan-bahan keperluan asas turut disekat daripada memasuki Gaza. Oleh hal yang demikian, beliau berpesan kepada rakyat Malaysia supaya berusaha memahami kedudukan sebenar bumi Palestin dari sudut sejarah dan politik, kemudian menghulurkan sokongan dan doa yang berterusan untuk rakyat Palestin.

Turut berucap pada malam itu ialah Setiausaha Agung JIM, Nahar Md Nor, Pengerusi Persatuan Mawaddah Islam Malaysia, Ustazah Maznah Daud, wakil Viva Palestina, Noorazian Anidin, wakil Yayasan Amal, Jamuliddin Elias, wakil kaum ibu untuk isteri-isteri yang ditinggalkan, Puan Afiah dan penyampaian tazkirah oleh Ustaz Abdullah Sani. Bacaan doa diketuai oleh Ustaz Alami.