peduli ummat

Thursday, March 26, 2009

INSAN YANG SANGAT DIRINDUI


Rinduku padanya menggamit lagi
terkadang sampai mengundang air mata tanpa henti
bukan tidak mahu bertemu empat mata
hanya terhalang dek cita-cita yang mahu dikejar
patutkah diriku begini?

Namun tidak pernah ku lupa
menyelitkan namamu dalam munajatku seharian
ketahuilah..aku bangga menjadi anakmu

Masih kuat di ingatanku
bagaimana engkau melindungiku
di saat aku ketakutan
engkau menenteramkan diriku
ketika masalah menjadi bebanku
engkaulah ayah..engkaulah ibu..
perit jerihmu tak terungkap dek ucapan
terimalah bingkisan rinduku..abah..

Tika berjauhan masihku rasa hangat kasihmu ayah

Betapaku rindukan redup wajahmu hadir menemaniku

Terbayang ketenangan yang selalu kau pamerkan

Bagaikan tiada keresahan

Walau hatimu sering terluka

Tika diriku terlanjur kata

Tak pernah sekali kau tinggalkan diriku sendirian

Ketika ku dalam kedukaan

Kau mendakap penuh pengertian

Di saat diriku kehampaan

kau setia mengajarku erti kekuatan

Terpancar kebanggan dalam senyummu

Melihatku Berjaya

Bilaku kegagalan

Tak kau biarkan aku terus kecewa

Dengan kata azimat engkau nyalakan semangat

Restu dan doa kau iringkan

Walau hatimu sering terluka

Tika diriku terlanjur kata

Tak pernah sekali kau tinggalkan diriku sendirian

Ketika ku dalam kedukaan

Kau mendakap penuh pengertian

Di saat diriku kehampaan

kau setia mengajarku erti kekuatan

Terbayang ketenangan yang selalu kau pamerkan

Bagaikan tiada keresahan

Walau hatimu sering terluka

Tika diriku terlanjur kata

Tak pernah sekali kau tinggalkan diriku sendirian

Ketika ku dalam kedukaan

Kau mendakap penuh pengertian

Di saat diriku kehampaan

kau setia mengajarku erti kekuatan

Tak dapatku bayangkan hidupmu ayah tanpa engkau di sisi

Sebuah kasih sayang yang kau curahkan tersemat di hati

~ aeman ~



No comments:

Post a Comment